sponsoredbygod.net – Laos telah menghadapi masalah utang yang signifikan sebagai akibat dari proyek-proyek yang didanai oleh China. Sebagai bagian dari Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative/BRI), China memberikan pinjaman bernilai miliaran dolar AS kepada Laos untuk mengembangkan infrastruktur energi dan jalur kereta api berkecepatan tinggi. Harapannya, proyek-proyek ini akan memperkuat pertumbuhan ekonomi jangka panjang Laos.
Namun, utang Laos tidak seperti yang diharapkan. Negara ini menghadapi surplus produksi energi hidroelektrik dan kesulitan dalam membiayai pinjaman besar dari China. Pinjaman dari China juga memiliki bunga yang relatif tinggi, sekitar 4 persen, yang tergolong tinggi untuk proyek konstruksi.
Beijing telah dituduh menerapkan apa yang disebut “jebakan utang” dengan membiayai proyek-proyek mercusuar di negara-negara berkembang. Negara-negara ini kemudian menghadapi kesulitan dalam membiayai pinjaman besar dari China dan menjadi tergantung secara ekonomi.
Laos adalah salah satu negara yang mengalami dampak dari jebakan utang China. Utang publik Laos diperkirakan mencapai 122% dari PDB pada tahun ini, dengan sebagian besar utang berasal dari China melalui proyek infrastruktur di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) . Hal ini telah menyebabkan krisis ekonomi di Laos dan meningkatkan ketergantungan negara ini pada China.